Dahulu
kala hiduplah seekor kelinci betina di tengah hutan yang lebat, ia sangat
pintar memasak. Tetapi, Dia tampak berbeda dari kelinci-kelinci yang lain. Bulu
di tubuhnya sangat berbeda dengan teman-temannya. Ditubuhnya ditumbuhi
bulu-bulu yang sangat lebat, tidak seperti kelinci biasanya. Bukan itu saja,
bulu-bulu yang lebat ditubuhnya tersebut ternyata ada tiga warna yaitu, merah
buda, putih dan biru. Si kelinci selalu di jauhi oleh teman-temannya dan hewan lainnya, mungkin karena dia
berbeda. Namun kelinci ini sangat penyabar. Walaupun mereka menjauhinya, ia
tidak pernah dendam. Bahkan ia dengan senantiasa ikhlas membuat kue-kue yang
sangat enak kemudian diberikan kepada mereka, dan tentu saja mereka tidak bisa
menolak pemberian kue tersebut karena kue tersebut memang benar-benar enak.
Namun setelah itu, ia kembali dijauhi.
Suatu hari ia membuat
kue yang sangat enak, ia sudah mengundang teman-temannya (kelinci) dan
hewan-hewan lainnya untuk mencicipi kue buatannya tersebut. dan ternyata mereka
pun datang untuk mencicipi kuenya. Keesokan harinya si kelinci membuat banyak
sekali kue dan mengundang kembali mereka. seharian si kelinci menunggu
teman-temannya namun tidak juga datang satupun. Hingga saat malam tiba, si
kelinci ini melihat banyak hewan-hewan datang. Ia sangat senang. Namun hal lain
terjadi. mereka malah mengusirnya pergi dari hutan tersebut. mereka mengira
bahwa kue tersebut berisi racun sebab kemarin setelah seekor kura-kura betina
memakan kuenya, kura-kura tersebut mati. Namun ia mengelak. Ia tidak pernah
menaruh racin di kue buatannya. Namun teman-temannya dan hewan yang lain tidak
ada yang percaya.
Si kelinci sangat
sedih. Ia kemudian pergi dan berlari sambil menangis membawa kue-kue tersebut.
tidak sengaja ia tertabrak oleh seekor rusa.
Rusa berkata ”aduh
maaf..maaf.. maaf ya, saya tidak sengaja, saya sedang dikejar-kejar oleh
pemburu”
Kelinci kemudian
terdiam melihat kuenya tesebut jatuh dan hancur. ia pun kembali menangis. Rusa
mencoba menenangkan
“sudah dong jangan
menangis lagi, saya janji akan ganti kuemu ini, tapi tolong jangan menangis
lagi” kata rusa mencoba menenangkan.
Akhirnya kelinci punya
ide. “baik, saya akan memaafkanmu tapi ada syaratnya “ kata kelinci
“hah, emmmm, baiklah”.
Jawab rusa
“kamu harus makan
kue-kue buatan saya” kata kelinci
Rusa tampak bingung.
Namun ia rasa itu bukan syarat yang sulit, bahkan syarat tersebut tampak
menyenankan karena harus memakan kue-kue buatan kelinci itu. Akhirnya rusa
menyetujuinya.
Hari demi hari, mereka
semakin akrab, mereka bermain bersama, tertawa bersama, bahkan membuat kue
bersama.
Hingga suatu hari
segerombolan kelinci dan hewan lainnya datang
Seekor elang betina
berkata “kenapa kamu belum pergi juga dari hutan ini? Kamu memang benar-benar
jahat. Kamu sengaja kan memanfaatkan rusa ini agar kamu tidak di usir
Elang betina tersebut
sebenarnya sangat iri dengan kelinci ini, Memiliki bulu-bulu yang unik, bahkan
sebenarnya kelinci ini sangat dikagumi oleh hewan-hewan jantan. Namun elang
selalu menghasut mereka. Bahkan menghasut hewan-hewan lainnya agar tidak
berteman dengan kelinci ini. Ia selalu mengatakan bahwa kelinci tersebut sedang
dikutuk karena ia adalah seekor kelinci yang jahat. Apalagi setelah
berhari-hari kelinci tersebut ditemani oleh rusa yang sangat tampan. Elang
tersebut makin merasa iri.
Kelinci menjawab “ apa
yang kamu katakan, saya sungguh tidak mengerti
“kamu pasti pura-pura
tidak tahu atau memang bodoh sih, ayah rusa ini adalah penguasa wilayah ini.
Kamu sengaja memanfaatkan rusa agar kamu tidak diusut dari wilayah ini kan”
kata seekor landak.
Rusapun keluar dari
kamarnya.
“ada apa ini?” tanya
rusa yang tampak heran
“tuan, anda harus
meninggalkan rumah ini, kelinci ini adalah pembunuh. Ia membunuh seekor
kura-kura dengan meletakkan racun di kue yang dia buat tersebut dan memberikan
kura-kura kue itu untuk dimakan. dia memang jahat, pantas dia dikutuk menjadi
berbeda dari yang lain, tidak seperti kelinci biasanya. Jika anda terus-terusan
didekatnya bisa-bisa kehormatan keluarga anda hilang. “kata elang
“Anda harus pergi meniggalkan
dia, bisa-bisa nanti anda mati oleh racun yang ia letakkan di kuenya kemudian
memaksa anda untuk memakannya.” Elang tersebut kembali menghasut rusa.
Rusa tampaknya percaya
oleh omongan elang tersebut. ia tidak menyangka kelinci yang ia sudah anggap
sahabat adalah seekor pembunuh. Padahal rusa sangat senang berteman dengan
kelinci tersebut walaupun ia tampak berbeda dengan kelinci lainnya, bahkan
sebenarnya ia sangat menyukai kelinci betina yang berbeda ini. ia sebenarnya
mengagumi bulu-bulu kelinci tersebut. namun tampaknya rusa sangat kecewa karena
dia percaya bahwa kelinci betina itu adalah seekor pembunuh.
Kelinci ingin
menjelaskan kepada rusa bahwa ia tidak pernah membunuh, namun saking kecewanya
rusa tidak mau mendengar penjelasan kelinci. Rusa pun pergi meniggalkan kelinci
betina itu.
Kelinci
sangat sedih. Ia merasa difitnah. Sekarang tidak ada yang percaya padanya lagi.
Padahal ia sangat menyayangi rusa, namun kelinci tidak bisa berbuat apa-apa
lagi. Ia sangat merindukan rusa. Ia akhirnya pergi meniggalkan hutan tersebut,
ia merasa tidak ada gunanya lagi tinggal disana. Namun saat di tengah jalan ia
bingung harus pergi kemana. Ia sangat sedih, ia pun menangis. Akhirnya ia berdoa
agar dirubah menjadi sesuatu apapun yang nantinya semua makhluk hidup bisa
merasakan dan menikmati dirinya. Kemudian tiba-tiba cahaya putih menghampirinya
dan brubahlah dia menjadi bunga-bunga yang sangat indah.
Bunga-bunga
tesebut sebagian berterbangan ke segala arah mengikuti angin dan sebagiannya
lagi jatuh ke tanah dan langsung tumbuh memenuhi hutan tersebut. begitu indah.
Sangat indah. Kemudian beribu kupu-kupu menghampiri bunga-bunga tersebut. tak
tertinggal lebah, mereka tentu saja langsung menghisap sari-sari yang ada di
bunga-bunga,kemudian menyimpannya sebagai madu yang bisa dimanfaatkan dan
berguna bagi seluruh mahluk hidup. Inilah yang diharapkan oleh kelinci betina
yang malang itu. Walaupun ia sudah tiada lagi di dunia, berharap masih berguna
untuk apapun dan siapapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar