Rabu, 12 Oktober 2011

KADO BUAT RIFKY


Berawal dari hobiku mengoleksi novel-novel, entah novel dari penulis terkenal seperti Habiburrahman Al-shirazy, Pipit Senja, Andrea Hirata dan lain-lain, yang penting isinya menarik bagiku, dengan membaca sinopsisnya terlebih dahulu. Hal itulah yang membuat aku mengunjungi setiap toko buku yang ada di kotaku. Bangunan toko buku itulah yang mempertemukanku dengannya pertama kali. Dia begitu menawan, tidak tampan tapi manis. Ditambah kaca mata bergagang hitam membuatnya terlihat kalau dia pasti sering membaca atau hoby membaca, itu pikirku.
Lorong tempat tumpukan novel itu terlalu sempit untuk dilewati dua orang dewasa, berhubung toko itu sedang di renovasi, jadi untuk sekitar seminggu pembeli buku khususnya novel harus rela bersempit-sempitan. Pertama yang aku kunjungi setelah membuka pintu toko adalah di mana terdapat tumpukan novel. Ehh, udah di serobot duluan, aku kan pemalu, jadi kuurungkan niatku untuk mengatakan “permisi mas” melewatinya untuk menuju pojok yang masih ditumpuki novel-novel terbaru lainnya. Akhirnya aku hanya berdiri di pinggir samping lorong tempat tumpukan novel berpura-pura memilih buku-buku nonfiksi, padahal tujuanku agar bisa melihat orang itu kapan akan pindah dari tempatnya.
Huft, sepertinya aku harus mengatakan permisi mas, habisnya lama banget sih pergi ni orang, kataku dalam hati.
“misi mas”.
“oh, aduh, gimana nih, sempit sih, mbaknya mau lewat jadi aku harus keluar dulu”.
Dia terlihat tidak enak hati padaku, hihihi. Dia keluar dari lorong itu, kemudian dia masuk lagi setelah aku lewat.
“kayaknya dari tadi mbak nunggu aku ya biar pergi dari sini biar mbaknya bisa lewat”. Sambil tersenyum dia mengajakku ngobrol
“ah, emmmmmm nggak kok”. Menunduk malu, waaaah sepertinya aku ketauan ni.
Kami ngobrol sekitar dua jam saling memperkenalkan diri, ternyata kami punya hoby yang sama, yup membaca novel. Tapi bedanya dengan aku dia juga suka baca buku ilmu pengetahuan, aku menduga saat dia membayar buku-buku itu dikasir.
“oya tara, semoga kita ketemu lagi yaa”. Katanya.
“ya, hati-hati di jalan”. Kataku.
“Kamu juga hati-hati”. Diapun berlalu dengan sepeda motor maticnya.
Sampai di rumah, aku tidak membaca novel yang aku beli tadi, melainkan  terus membayangkan wajanya rifky. Aku suka dia karena dia humoris, suka bikin aku ketawa, bikin wajahku merah merona karena  tersipu malu dengan segala candanya.
Sudah-sudah tara, kamu gag boleh mikirin dia,siapa tau dia sudah punya pacar, lagian kan baru sekali ketemu. Aku berusaha mengendalikan diriku sendiri.
^o^

                        Detik berganti menit, jam, kemudian hari. Aku dan rifky sering bertemu, tapi di toko buku, janjian beli buku bareng. Kalau hari ini kami jadi bertemu, berarti sudah kali delapan pertemuan kami. Trnyata ada rasa cinta dariku untuknya. Dia sudah berjanji, hari ini akan bertemu denganku ditoko buku tempat pertama kali kami bertemu.
Hari ini ulang tahunnya yang ke-19, aku sudah mempersiapkan kado yaitu novel karya Alexandre Dumas Jr. berjudul La dame aux camelias yang kemudian di terjemahkan isi dan judulnya dalam bahasa Indonesia menjadi Wanita Berbunga Camelia. Dia bilang novel itu hilang, padahal itu novel kesayangannya. Aku tidak tau apa yang membuatnya begitu menyayangi novel tersebut. Itulah yang membuatku berinisiatif mencarikan novel karya penulis asal prancis itu, bagaimanapun caranya.
Dengan keadaan jantung berdebar-debar aku membuka pintu toko. Berjalan menuju lorong tempat tumpukan novel diletakkan. Ternyata aku melihatnya bersama wanita. Ah tidak itu bukan pacarnya, pasti.
Rifky !
Eh udah dateng, ayo jalan.
Sory ya telat, eh qta mau kemana?
Kita makan-makan, ayo burun, temaa-teman aku udah nunggu lho di sana, oya kenalin. Tara, ini indri. sayang, ini tara, yang pernah aku ceritain ke kamu.
Sayang. Apa sayang?. Mereka pacaran?. Oh my lord,  kenapa rifky tidak pernah cerita dia punya pacar. Betapa hancur rasanya hati ini, tubuhku terasa lemas, tapi aku berusaha tetap terlihat tegar. Indri menyodorkan tangannya padaku, kami bersalaman.
Akhirnya kado yang niatnya ku berikan tetap ku simpan dalam tas, tidak akan ku berikan sampai kapanpun. Sebab didalamnya telah ku selipkan perasaan cintaku padanya. I LOVE U, RIFKY.

Senin, 10 Oktober 2011

YANG TAK DI UCAPKAN AYAH


YANG TAK DI UCAPKAN AYAH
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yng ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari orang tuanya, akan sering merasa kangen sekali dengan mamanya, lalu bagaimana dengan papa?


Mungkin karena mama lebih sering menelponmu untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi taukah kamu, jika ternyata papalah yang mengingatkan mama untuk menelponmu?


Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, mamalah yang lebih sering mengajakkmu bercerita atau berdongeng, tapi yaukah kamu, bahwa sepulang papa bekerja dan dengan walah lelah papa selalu menanyakan pada mama tentang kabarmu dan apa yang kamu lakukan seharian?


Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil, papa biasanya mengajar putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah papamu menganggapmu bisa, ppa akan melepaskan roda bantu di sepedamu. Kemudian mama bilang “jangan dulu papa, jangan di lepas dulu roda bantunya” mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka...


Tapi sadarkah kamu, bahwa papa dengan yakin  akan membiarkanmu, menatapmu, dan mengajakkmu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tau putri kecilnya PASTI BISA...


Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru,mama menatapmu iba. Tetapi papa akan mengatakan dengan tegas : “boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” . taukah kamu, papa melakukan itu karena papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.


Saat kamu pilek, papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :”sudah dibilang ! kamu jangan minum air dingin !”. berbeda dengan mama yang memperhatikan dan menasehatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu..


Ketika kamu sudah beranjak remaja, kamu mulai menuntut pada papa untuk dapat izin keluar malam, dan papa bersikap tegas dan mengatakan :” tidak boleh !”. taukah kamu, bahwa papa melakukan itu utuk menjagamu. Karena bagi papa kamu adalah sesuatu yang sangat-sangat berharga. Setelah itu kamu marah pada papa dan masuk kamar sambil memanting pintu...


Dan yang atang mengetuk pintu dan membujukkmu agar tidak marah adalah mama. Taukah kau. Pada saat itu papa memejamkan matanya dan menahan gejolah dalam batinnya, bahwa papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia harus menjagamu...


Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, papa akan measang wajah paling cool sedunia...;) papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di rusng tamu.sadarkah kamu, kalau hati papa merasa cemburu?


Saat kamu mulai lebih di percaya, dan papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akanmemaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan papa adalah duduk di ruang tamu, dan menuggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir. Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut.ketika melihat putri kecilnya pulanh larut malam hati papa akan mengeras dan papa memarahimu. Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang sangat ditakuti papa akan segera datang? “bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan papa.


Setelah lulus SMA, papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter atau insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan papa itu semata-mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh papa tetap tersenyum an mendukungmusaat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan papa.


Ketika kamu menjadi gadis dewasa, dan kamu harus pergi kuliah di kota lain. Papa harus melepasmu di bandara. Taukah kamu bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini itu, dan enyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal papa ingin sekali menangis seperti mama dan memelukmu erat-erat. Yang papa lakukan hanya menghapus sedikit air matadi sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “jaga dirimu baik-baik ya sayang”. Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT... kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.


Di saat kamu butuh uang untuk membiayai semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kenig adalah papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan papa tau ia tidak bisa memberikan apa yang kamu inginkan...


Kata-kata yang keluar dari mulut papa adalah :”tidak...tidak bisa !”. padahal aukah kamu pahwa pada saat itu papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum.


Saatnya kamu di wisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, da telah menjadi seseorang” sampai saat seorang teman lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pda papa untuk mengambilmu darinya. Papa sangat berhati-hati memberikan izin, karena papa tau bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.


Dan akhirnya...
Saat papa melihatmu duduk di panggung pelaminan bersama seorang lelaki yang dianggapnya pantas menggantikannya, papapun tersenyum bahagia. Apakah kamu mengetaui bahwa di hari bahagia itu papa pergi ke belakang panggung sebentar dan menagis?. Papa menangis karena papa sangat bahagia, kemudian papa berdoa, dalam lirih doanya kepada Tuhan, papa berkata:”ya Tuhan tugasku telah selesai dngan baik, putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik. Bahagiakanlah ia bersama suaminya...”


Setelah itu papa hanya bisa menuggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk. Dengan rambut yang telah dan semakin memutih..dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya...papa telah menyelesaikan tugasnya...papa, ayah, bapak atau abah kita...adalah sosok yang selalu terlihat kuat, bahkan ketika ia tidak kuat untuk tidak menangis...dia harus terlihat tegas bahkan saat ia ingin memanjakanmu. Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa kamu BISA dalam segala hal.


“Sayangilah ayahmu sebagaimana engkau menyayangi mamamu”. Buat para ayah dan calon ayah, apakah ini yang akan kalian lakukan untuk menjaga putri manimu kelak??